Brilio.net - Batik merupakan salah satu warisan budaya yang perlu dilestarikan. Di Indonesia, batik banyak sekali jenis dan motifnya. Bahkan di setiap daerah memiliki model batik yang berbeda.

Misalnya saja dari Jakarta, Batik Betawi menggunakan pewarnaan yang lebih cerah. Sementara untuk teknik pembatikan Betawi dan batik lainnya di Indonesia pun terbilang sama. Hanya pembedanya terletak pada motif yang dihasilkan.

Setiap motif batik memiliki maknanya masing-masing. Penciptaan motif sebuah batik juga biasanya dipengaruhi oleh kultur budaya setempat. Makanya, jangan heran kalau batik Betawi itu biasanya menggunakan simbol-simbol yang sudah sangat identik dengan Jakarta, seperti Tugu Monas dan Ondel-Ondel.

Ternyata selain Batik Betawi, di Jakarta juga ada Batik Marunda. Batik Marunda merupakan batik yang berasal dari tangan-tangan kreatif masyarakat yang tinggal di Rusun Marunda, Jakarta Utara.

Ketua Yayasan Meek Nusantara, Tati Santosa Gozali, mengatakan bahwa Batik Marunda merupakan harta karun terpendam. Bakat-bakat warganya berhasil menciptakan karya seni batik yang indah dan unik.

"Ini salah satu karya masyarakat Marunda yang jadi kebanggaan buat kita. Kita menggalakan mereka melakukan pekerjaan yang bisa dilakukan tanpa meninggalkan tempat. Karena Marunda jauh dari keramaian, kalau mereka bisa memproduksi sesuatu tanpa meninggalkan tempat itu bagus sekali, mengurangi biaya," ujarnya saat ditemui awak media di Jakarta.

Tati mengatakan meskipun sama-sama dari Jakarta, Batik Marunda ini berbeda dengan Batik Betawi. Selain dari motif, juga dari segi warna.

"Kalau Batik Betawi lebih menggunakan simbol-simbol seperti Tugu Monas, tapi kalau Batik Marunda ini mengedepankan motif flora dan fauna," tambahnya.

Selain itu, lanjutnya, batik ini dibuat oleh para warna Marunda dengan warna yang bermacam-macam. Bahkan setiap detail Batik Marunda itu berbeda.

"Batik marunda dikerjakan dengan hati. Setiap prosesnya mereka kerjakan sepenuh hati. Setiap koleksi berbeda sehingga desainer bisa tertantang untuk membuat apa saja. Setiap garis di batik itu bisa digunakan dan enggak akan terbuang," jelasnya.

Batik Marunda © 2019 brilio.net

Nah, untuk mengapresiasi batik karya warga Marunda, Yayasan Meek Nusantara bekerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta dan Plaza Indonesia untuk memamerkan batik Marunda dengan menggelar fashion show yang melibatkan tiga desainer dari SAMASAMA, (X)S.M.L, dan Mira Hadiprana for Indonesia.

Mengangkat tema Menyentuh Hati, Mengubah Hidup, masing-masing desainer dari brand yang terlibat memamerkan 12 look. Jadi total ada 36 look yang dipamerkan.

 

Batik Marunda © 2019 brilio.net

Batik Marunda © 2019 brilio.net

 

"Awalnya ragu, belom pernah memegang batik. Tapi kita kan fearless, kita coba lihat dulu. Kebetulan banyak warna hitam putih yang sesuai dengan kita. Selama 20 tahun berkarya, kami coba memadukan heritage Indonesia yg kaya dan inovatif," ungkap Jun Mardi, CEO brand (X).S.M.L.

Batik Marunda © 2019 brilio.net