Brilio.net - Pernahkah terpikirkan olehmu kenapa baju para pengantin wanita itu berwarna putih ? Atau bahkan kamu juga sudah pernah memakainya di hari paling sakral dalam hidupmu itu?

Mungkinkah ini hanya sebuah tren saja? Pasti banyak kan di antaramu yang berpikiran bahwa warna putih dalam gaun pernikahan itu melambangkan kesucian pernikahan. Namun, tahukah kamu kalau penggunaan gaun pengantin berwarna putih memiliki sejarah yang cukup panjang.

Seperti yang dilansir brilio.net dari marieclaire, Kamis (31/3), sekitar 176 tahun yang lalu, warna merahlah yang populer dan umum digunakan sebagai warna baju pernikahan. Pada kala itu, warna merah melambangkan romantisme cinta yang abadi. Selain merah mawar atau merah burgundi, warna kuning gading pun sempat tren menjadi warna yang dipilih untuk baju pernikahan.
 
Hingga di tahun 1558, Ratu Mary dari Skotlandia memilih gaun warna putih untuk pernikahannya. Tak ayal, ia pun menjadi bahan pergunjingan saat itu karena warna putih kala itu masih identik dengan warna berkabung. Sampai beberapa tahun kemudian sang suami meninggal dan orang-orang kala itu pun meyakini bahwa itu sebuah kutukan karena sang Ratu memilih warna berkabung dalam pernikahannya.

gaun pernikahan © 2016 brilio.net Ratu Victoria (foto: Pinterest)

Di era kekuasaan Ratu Victoria Inggris, sang ratu pun mulai mengajarkan untuk mengesampingkan segala tahayul dan sukses memopulerkan kembali gaun warna putih sebagai tren baru. Di tahu 1840, Ratu Victoria pun mengenakan gaun putih dalam pernikahan dengan Albert. Tak diduga, masyarakat kala itu pun sudah mulai berpikiran maju dan baju pengantin Ratu Victoria itupun langsung menjadi trendsetter baru.

Berbagai media pun menanggapi positif sehingga tren baju putih itu pun mulai menyebar ke seluruh penjuru dunia. Warna putih pun memiliki esensi dan lambang baru yakni untuk menandakan kepolosan dan kemurnian hati seorang perempuan. Lagipula, wanita mana saja akan nampak anggun mengenakan warna putih.