Brilio.net - Seiring dengan perkembangan zaman, generasi muda di Jepang ternyata juga mengalami masa tidak tertarik dengan proses pernikahan yang memakai pakaian tradisional, kimono.

Terpesona oleh adegan di film dan acara TV, anak muda di Jepang justru tertarik untuk mengenakan gaun pengantin berwarna putih ala pernikahan orang Eropa.

Melihat fenomena tersebut, membuat para perancang busana pengantin kemudian mengambil ide dari gaun pengantin itu dan memodifikasinya sesuai dengan kebutuhan mereka.

Hasilnya gaun yang menakjubkan tampak furisode lengan panjang kimono tradisional yang telah dimodifikasi dengan melipat ke bawah lengan dan memutar obi ke dalam korset gaun. Pola warna-warni dari kain kimono dan tampilan klasik dari gaun pengantin putih menyatu dengan sangat baik.

baju pengantin kimono © 2016 brilio.net

Hal ini tidak hanya mengubah satu potong pakaian mewah ke bentuk lain, karena sebenarnya ada alasan untuk transformasi ini, seperti yang dilansir brilio.net dari rocketnews24, Selasa (20/12).

Wanita yang belum menikah mengenakan sejenis kimono yang disebut furisode. Ciri khas furisode adalah lengan yang lebarnya hampir menyentuh lantai.

baju pengantin kimono © 2016 brilio.net

Furisode adalah kimono formal yang dikenakan wanita Jepang ketika upacara menyambut usia 20 tahun. Furisode, umumnya dibeli oleh orang tua, menandakan bahwa wanita muda sekarang dewasa dan siap untuk menikah.

baju pengantin kimono © 2016 brilio.net

Dengan cukup cerdik maka sebuah perusahaan di Jepang yang bergerak di bidang baju pengantin, Oriental Wasou, menawarkan kesempatan kepada pengantin untuk mengubah furisode dan memakainya sebagai gaun pengantin di hari pernikahan.